Sunday, August 27, 2006

IPenyesalan (sebuah instrospeksi diri)

Pliss read it till the end,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Penyesalan,,,,,,,,,,,,,,,,,,
(go to hell)


Sekilas aku lihat senyummu mengambang tipis diambang tangis
penyesalan,,,,,,,,,,,,
itu khan yang kau rasakan?

sedih?
Apakah aku berhak bersedih untukmu yang telah membuangku?
yang telah dengan kejam menyia-nyiakan eksistensiku?

Yang dapat kulakukan sekarang hanyalah tertawa getir diatas tangismu
dan tersenyum kecut diatas kepedihanmu,,,,,,,,,,

Dulu aku pernah memintamu:
Dengar,,,,,,,,, dengarkanlah aku,,,,,,,,,,,
Sebelum engkau terlalu jauh untuk bisa mendengarku,,,,,,,,
Lihat,,,,,,,,,,,, lihatlah aku,,,,,,,,,,,,,,,,
Sebelum engkau terlalu rabun untuk bisa melihatku,,,,,,,,,,

Dulu aku memang pernah berjanji untuk selalu ada untukmu,,,,,,,
Dulu aku memang pernah berjanji untuk selalu ada menasehatimu,,,,,

Tapi maafkan aku,,,,,,,,,,
aku tak dapat lagi menepati janjiku,,,,,,,,,,,
maafkan aku,,,,,,,,,,,,
karena aku rasa engkau telah membunuhku,,,,,,,,,,

Lalu pada detik akhir ini engkau memintaku untuk kembali?
sayang sekali,,,,,,,,,,,
aku telah lama mati bersama dengan jiwa kemanusiaanmu,,,,,,,,,

Aku telah lama menunggumu, diriku,,,,,,,,,,
mari kita bersama menuju neraka,,,,,,,,,,,,

Bandung, 15 Agustus 2006
Dalam Sebuah Lab yang sempit dan dingin aku termenung,,,,,,,,,,,,,,,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home